HIKMAH PUASA
DALAM TINJAUAN AGAMA DAN ILMU PENGETAHUAN
Manusia merupakan makhluk yang tertinggi derajatnya, oleh karena itu manusia diutus oleh Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi. Sebagai makhluk yang tertinggi yang membedakan antara manusia dengan makhluk Allah yang lain adalah manusia dikaruniai oleh Allah dengan akal sedangkan makhluk Allah yang lain tidak. Dengan akalnya ini manusia berusaha sejauh mungkin untuk mengupas rahasia-rahasia alam karena alam semesta ini diciptakan oleh Allah dan tak akan lepas dari tujuannya untuk memenuhi kebutuhan makhluknya. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam salah satu firman-Nya :
"Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini (langit dan bumi) dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka"
(QS. Ali Imran : 191)
Ayat inilah yang membuat orang mulai berpikir untuk mencari hikmah dan manfaat yang terkandung dalam setiap perintah maupun larangan Allah diantaranya adalah hikmah yang tersembunyi dari kewajiban menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan yang diperintahkan oleh Allah khusus kepada orang-orang yang beriman. Hal ini seperti disebutkan di dalam firman Allah yaitu :
"Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa"
(QS. Al Baqarah : 183)
Sudah barang tentu hikmah puasa tersebut sangat banyak baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk kepentingan umat (masyarakat) pada umumnya. Diantara hikmah-hikmah tersebut yang terpenting dan mampu dijangkau oleh akal pikiran manusia sampai saat ini antara lain :
a. Memelihara kesehatan jasmani (Badaniyah)
Sudah menjadi kesepakatan para ahli medis, bahwa hampir semua penyakit bersumber pada makanan dan minuman yang mempengaruhi organ-organ pencernaan di dalam perut. Maka sudah sewajarnyalah jika dengan berpuasa organ-organ pencernaan di dalam perut yang selama ini terus bekerja mencerna dan mengolah makanan untuk sementara diistirahatkan mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari selama satu bulan.
Dengan berpuasa ini maka ibarat mesin, organ-organ pencernaan tersebut diservis dan dibersihkan, sehingga setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan Insya Allah kita menjadi sehat baik secara jasmani maupun secara rohani. Hal ini memang sudah disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu’aim yaitu :
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda :
"Berpuasalah maka kamu akan sehat"
(HR. Ibnu Suny dan Abu Nu’aim)
Juga dalam hadits yang lain dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda :
"Bagi tiap-tiap sesuatu itu ada pembersihnya dan pembersih badan kasar (jasad) ialah puasa"
(HR. Ibnu Majah)
Dalam penelitian ilmiah, kebenaran hadis ini terbukti antara lain :
1. Fasten Institute (Lembaga Puasa) di Jerman menggunakan puasa untuk menyembuhkan penyakit yang sudah tidak dapat diobati lagi dengan penemuan-penemuan ilmiah dibidang kedokteran. Metode ini juga dikenal dengan istilah "diet" yang berarti menahan / berpantang untuk makanan-makanan tertentu.
2. Dr. Abdul Aziz Ismail dalam bukunya yang berjudul "Al Islam wat Tibbul Hadits" menjelaskan bahwa puasa adalah obat dari bermacam-macam penyakit diantaranya kencing manis (diabetes), darah tinggi, ginjal, dsb.
3. Dr. Alexis Carel seorang dokter internasional dan pernah memperoleh penghargaan nobel dalam bidang kedokteran menegaskan bahwa dengan berpuasa dapat membersihkan pernafasan.
4. Mac Fadon seorang dokter bangsa Amerika sukses mengobati pasiennya dengan anjuran berpuasa setelah gagal menggunakan obat-obat ilmiah.
b. Membersihkan rohani dari sifat-sifat hewani menuju kepada sifat-sifat malaikat
Hal ini ditandai dengan kemampuan orang berpuasa untuk meninggalkan sifat-sifat hewani seperti makan, minum (di siang hari). Mampu menjaga panca indera dari perbuatan-perbuatan maksiat dan memusatkan pikiran dan perasaan untuk berzikir kepada Allah (Zikrullah). Hal ini merupakan manifestasi (perwujudan) dari sifat-sifat malaikat, sebab malaikat merupakan makhluk yang paling dekat dengan Allah, selalu berzikir kepada Allah, selalu bersih, dan doanya selalu diterima.
Dengan demikian maka wajarlah bagi orang yang berpuasa mendapatkan fasilitas dari Allah yaitu dipersamakan dengan malaikat. Hal ini diperkuat oleh sabda Rasulullah dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Turmudzi yaitu :
"Ada tiga golongan yang tidak ditolak doa mereka yaitu orang yang berpuasa sampai ia berbuka, kepala negara yang adil, dan orang yang teraniaya"(HR. Turmudzi).
Juga dalam hadits lain dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘As, Rasulullah SAW bersabda :
"Sesungguhnya orang yang berpuasa diwaktu ia berbuka tersedia doa yang makbul"
(HR. Ibnu Majah)
Disamping itu hikmah yang terpenting dari berpuasa adalah diampuni dosanya oleh Allah SWT sehingga jiwanya menjadi bersih dan akan dimasukkan ke dalam surga oleh Allah SWT. Hal ini diperkuat dengan hadits Nabi yaitu :
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda :
"Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan perhitungannya (mengharapkan keridla’an Allah) maka diampunilah dosa-dosanya.
(HR. Bukhari)
Juga dari hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari yaitu :
Dari Sahl r.a dari Nabi SAW beliau bersabda :
"Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pintu yang disebut dengan Rayyan. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk surga dari pintu itu. Tidak seorangpun masuk dari pintu itu selain mereka. (Mereka) dipanggil : Mana orang yang berpuasa ? Lalu mereka berdiri. Setelah mereka itu masuk, pintu segera dikunci, maka tidak seorangpun lagi yang dapat masuk"
(HR. Bukhari)
Dengan demikian maka dapatlah disimpulkan bahwa berpuasa membawa manfaat yang sangat besar bagi manusia baik sebagai makhluk pribadi maupun makhluk sosial. Sehingga setelah seseorang selesai menjalankan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadhan diharapkan ia menjadi bersih dan sehat baik jasmani maupun rohani dan kembali suci bagai bayi yang baru lahir. Amiin.
Bulan Ramadhan merupakan salah satu sarana yang Allah sediakan untuk membantu kita sebagai hamba Allah untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kita dapat mengambil manfaat yang ada dibalik bulan Ramadhan ini jika kita mengetahui apa sebenarnya tujuan dan hikmah yang ada didalamnya.
Sheikh Ahmad Kutty menyampaikan beberapa manfaat dan hikmah berpuasa di bulan Ramadhan:
1. Berpuasa akan membantu kita hanya jika kita melakukan disiplin spiritual sehingga nantinya hal-hal baik akan menjadi kebiasaan rutin kita;
2. Berpuasa berguna untuk membantu kita menahan godaan secara fisik dan belajar mengontrol diri;
3. Tidak akan bermanfaat puasa seseorang jika dia tidak bisa mengendalikan pikiran, perkataan serta perbuatan-perbuatan jahatnya;
4. Puasa yang dilakukan dengan sungguh-sungguh akan membuat kita sadar akan nikmat Allah seperti nikmat dapat makan atau minum dan dengan seperti itu kita jadi lebih menghargai setiap nikmat serta karunia yang telah Allah berikan kepada kita;
5. Bulan Ramadhan juga memberikan kesempatan kepada kita untuk peduli kepada mereka yang miskin dan kurang beruntung;
6. Bulan Ramadhan semestinya juga membantu kita memperbaiki kehidupan kita dengan merubah kebiasaan-kebiasaan buruk dan mempelajari hal-hal baru;
7. Singkatnya dengan meningkatkan takwa melalui puasa kita akan bersiap diri untuk membuka lembaran baru hidup kita.
Marilah kita baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi bulan Ramadhan, bulan yang diberkati oleh Allah SWT dengan mempertebal iman, memperbaiki akhlak dan meningkatkan energi spiritual kita. Amin.
Allah SWT Maha Mengetahui.
HIKMAH PUASA RAMADHAN
Oleh Ustaz Syed Hasan Alatas
"Wahai orang-orang yang beriman ! Diwajibkan kepada kamu puasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu,supaya kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa." (S.al-Baqarah:183)
PUASA menurut syariat ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa (seperti makan, minum, hubungan kelamin, dan sebagainya) semenjak terbit fajar sampai terbenamnya matahari,dengan disertai niat ibadah kepada Allah,karena mengharapkan redho-Nya dan menyiapkan diri guna meningkatkan Taqwa kepada-Nya.
RAMAHDAH bulan yang banyak mengandung Hikmah didalamnya.Alangkah gembiranya hati mereka yang beriman dengan kedatangan bulan Ramadhan. Bukan sahaja telah diarahkan menunaikan Ibadah selama sebulan penuh dengan balasan pahala yang berlipat ganda,malah dibulan Ramadhan Allah telah menurunkan kitab suci al-Quranulkarim,yang menjadi petunjuk bagi seluruh manusia dan untuk membedakan yang benar dengan yang salah.
Puasa Ramadhan akan membersihkan rohani kita dengan menanamkan perasaan kesabaran, kasih sayang, pemurah, berkata benar, ikhlas, disiplin, terthindar dari sifat tamak dan rakus, percaya pada diri sendiri, dsb.
Meskipun makanan dan minuman itu halal, kita mengawal diri kita untuk tidak makan dan minum dari semenjak fajar hingga terbenamnya matahari,karena mematuhi perintah Allah.Walaupun isteri kita sendiri, kita tidak mencampurinya diketika masa berpuasa demi mematuhi perintah Allah s.w.t.
Ayat puasa itu dimulai dengan firman Allah:"Wahai orang-orang yang beriman" dan disudahi dengan:" Mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa."Jadi jelaslah bagi kita puasa Ramadhan berdasarkan keimanan dan ketaqwaan.Untuk menjadi orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah kita diberi kesempatan selama sebulan Ramadhan,melatih diri kita,menahan hawa nafsu kita dari makan dan minum,mencampuri isteri,menahan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia,seperti berkata bohong, membuat fitnah dan tipu daya, merasa dengki dan khianat, memecah belah persatuan ummat, dan berbagai perbuatan jahat lainnya.Rasullah s.a.w.bersabda:
"Bukanlah puasa itu hanya sekedar menghentikan makan dan minum tetapi puasa itu ialah menghentikan omong-omong kosong dan kata-kata kotor."
(H.R.Ibnu Khuzaimah)
Beruntunglah mereka yang dapat berpuasa selama bulan Ramadhan, karena puasa itu bukan sahaja dapat membersihkan Rohani manusia juga akan membersihkan Jasmani manusia itu sendiri, puasa sebagai alat penyembuh yang baik. Semua alat pada tubuh kita senantiasa digunakan, boleh dikatakan alat-alat itu tidak berehat selama 24 jam. Alhamdulillah dengan berpuasa kita dapat merehatkan alat pencernaan kita lebih kurang selama 12 jam setiap harinya. Oleh karena itu dengan berpuasa, organ dalam tubuh kita dapat bekerja dengan lebih teratur dan berkesan.
Perlu diingat ibadah puasa Ramadhan akan membawa faaedah bagi kesehatan
rohani dan jasmani kita bila ditunaikan mengikut panduan yang telah ditetapkan, jika tidak maka hasilnya tidaklah seberapa malah mungkin ibadah puasa kita sia-sia sahaja.
Allah berfirman yang maksudnya:
"Makan dan minumlah kamu dan janganlah berlebih-lebihan sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (s.al-A'raf:31)
Nabi s.a.w.juga bersabda:
"Kita ini adalah kaum yang makan bila lapar, dan makan tidak kenyang."
Tubuh kita memerlukan makanan yang bergizi mengikut keperluan tubuh kita. Jika kita makan berlebih-lebihan sudah tentu ia akan membawa muzarat kepada kesehatan kita. Boleh menyebabkan badan menjadi gemuk, dengan mengakibatkan kepada sakit jantung, darah tinggi, penyakit kencing manis, dan berbagai penyakit lainnya. Oleh itu makanlah secara sederhana, terutama sekali ketika berbuka, mudah-mudahan Puasa dibulan Ramadhan akan membawa kesehatan bagi rohani dan jasmani kita. Insy Allah kita akan bertemu kembali.
Allah berfirman yang maksudnya: "Pada bulan Ramadhan diturunkan al-Quran
pimpinan untuk manusia dan penjelasan keterangan dari pimpinan kebenaran
itu, dan yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan. Barangsiapa menyaksikan (bulan) Ramadhan, hendaklah ia mengerjakan puasa.
(s.al-Baqarah:185)
Ada sebuah kisah, seorang anak kecil yang ikut menjalankan ibadah puasa. Anak kecil ini mencoba berpuasa seperti layaknya orang dewasa, puasa sampai full alias sampai magrib. Saat memulai menjalankan puasa, anak kecil ini yang dirasakan menjalankan bulan puasa adalah berat, mengeluh dan memikirkan entar kalau buka puasa makan apa ya? Wajar kalau anak kecil bersikap ini.
Ditengah waktu puasa, anak ini mengelu kepada Mama nya ” Ma...kenapa puasa kok lama sekali sih,,,gak kuat ni ma..” kata anak kecil ini. Mamanya hanya diam dan tersenyum. Lagi-lagi anak ini bicara ”ma,,,,pengen minum ma? Gak kuat?”, tetap aja mamanya diam, tidak menjawabnya, sembari mama nya mempersiapkan dan membereskan rumah. Biasa... tugas seorang Ibu . Selang beberapa lama adik kecilnya datang membawa minuman, karena adiknya masih kecil dibawa umur. Adik ini menawarkan minuman didepan kaka nya sembari menyodorkan minuman dengan berkata ”ka,,,, mimi?” dengan wajah polos dan baik hati. Lalu kakanya mengambil minuman itu dan meminumnya, karena saking tidak kuatnya. Berucap adiknya ” hehe...kaka minum, kaka batal,,,,mama kaka minum, kaka batal....pok pok pok, suara tepukan tangan adik kecil itu dengan wajah senyum karena merasa ada teman gak berpuasa. (^_^).
Kemudian hari besok dia mencoba untuk tetap berpuasa dan mencoba untuk bisa full puasanya ampek magrib. Karena kaka ini malu kemarin batal puasanya. Hari ini si kaka ini ada peningkatan puasanya, tidak sampe setengah hari, tapi berbagai cobaan untuk bisa puasa selalu ada. Satu jam sebelum berbuka puasa, si kaka ini mengeluh lagi sama mamanya, dan berkata ”mama, aku gak kuat nih ma, lama banget ya ma, buka puasanya. Pengen minum ma?” dengan wajah meratap sedih. Seperti biasa si adik kecilnya datang membawa minun dan mama pergi ke dapur untuk mempersiapkan buka puasa. Adik kecil ini menyodorkan minuman didepan kaka nya dan berucap ”ka,,,, mimi?”. lalu kaka ini melihat-lihat bahwa mama nya sedang di dapur, cepat-cepat minuman yang disodorkan adiknya diambil lalu diminumnya dengan rasa kehausan. ”hehe,,,kaka batal puasanya, hehe.... pok pok pok” suara tepukan tangan si adik kecil itu, dengan senangnya, lalu adiknya memanggil mamanya, ”mama, kaka minum ma. Kaka batal puasanya ma,,,,” ucap adiknya dengan wajah gembira. Kemudian si kaka nya merasa benar-benar malu karena batal lagi.
Yup, kita bisa mengambil pelajaran dari cerita diatas, itu merupaka cerita lucu buat aku, tapi kalau anda merasa cerita ini tidak lucu ma tidak apa-apa. Tapi disini bisa diambil hikmah buat kita yang sudah baliq dalam segi usia. Belum tentu yang kita jalani shaum ini apakah mendapatkan nilai ibadah atau tidak? Atau hanya merasakan haus dan lapar aja. Kalau kita masih membawa, bahwa puasa menjadi halangan menjalankan aktifitas, berat, mengeluh dan masih memikirkan entar buka puasa makan apa ya? Seperti cerita anak diatas, maka sifat kita masih kanak-kanak. Walapun dalam segi usia lebih tua dari anak kecil, tapi tingkah lakunya seperti anak kecil aliasnya berpikirnya. Kadang ini sering dialami kebanyakan orang saat menjalankan puasa. Cobalah untuk selalu intropeksi diri bahwa puasa merupakan kewajiban dan jangan hanyak melaksanan puasa sekedar gugur kewajiban aja sudah, tapi apakah nilai ibadah puasa kita diterima atau tidak di hadapa-Nya? Kan jadi sia-sia kalau hanyak menjalankan puasa dengan capek tapi tidak bernilai, wah tidak menyenangkan itu, capek deh yang didapat, capek menahan makan dan minum. Maka itu isi aktifitas bulan puasa ramadhan ini dengan mentafakuri dan memahami ayat-ayat Al-Qur’an, agar menambah dan meningkatkan keimanan kita dan dengan sendirinya haus dan lapar akan hilang sendiri dan Insya Allah bisa mendapatkan nilai, nilai ibadah. Amin...