Pages

Jumat, 25 Maret 2011

Manusia , Kebudayaan dan Cinta Kasih

Manusia

Dipandang dari segi ilmu eksakta, manusia adalah kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia ( ilmu kimia ). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi ( ilmu fisika ). Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia ( biologi ). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atu selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus ( ilmu ekonomi ). Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri ( sosiologi ), mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan ( politik ).

1. Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :

1. Jasad; yaitu badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba, dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
2. Hayat; yaitu mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak
3. Ruh; yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
4. Nafs; dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri


2. Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung 3 unsur yaitu :

1. Id. Yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait masalah sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran.
2. Ego. Merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
3. Superego. Merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.
Dari uraian diatas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan antara tindakan dan unsur-unsur manusia. Seringkali misalnya orang senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut lebih dikendalikan oleh Id dibandingkan super-egonya. Atau seringkali aa kelainan yang terjadi pada manusia, misalnya orang yang berparas buruk dan bertubuh pendek berani tampil ke muka umum, dpat diterangkan dengan mengacu pada unsur nafs (kesadaran diri ) yang dimilikinya. Kesemuanya tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.


Hakekat Manusia :
1. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
2. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan denan mahluk lainnya
3. mahluk biokultural yaitu mahluk hayati yang budayawi
4. Mahluk Ciptaan Tuhan yagn terkait dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya


Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan selalu dimiliki oleh setiap masyarakat, hanya saja ada suatu masyarakat yang lebih baik perkembangan kebudayaannya dari pada masyarakat lainnya untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya. Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk menguasa alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepentingan masyarakat.
Dari pengetian tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan dari pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri.Atas dasar itulah para ahli mengemukakan adanya unsur kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu :
1. unsur religi
2. sistem kemasyarakatan
3. sistem peralatan
4. sistem mata pencaharian hidup
5. sistem bahasa
6. sistem pengetahuan
7. seni


Bertitik dari sistem inilah maka kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud antara lain :
1. Wujud sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya. Ini merupakan wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, lokasinya ada dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan itu hidup
2. Kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
3. Kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia


B.Manusia dan Cinta Kasih
Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya WJS Poerwadarminta. Cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada). Ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai menaruh belas kasihan.
Didalam kitab suci Al Quran ditemui adanya fenomena cinta yang bersembunyi dalam jiwa manusia. Cinta memiliki 3 tingkatan yaitu tinggi, menengah dan rendah. Cinta tingkat tinggi adalah cinta kepada Allah, rasulallah dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta tingkat rendah adanya cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.


Kasih Sayang
Kasih sayang adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggungjawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggungjawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.



Belas Kasihan
Dalam surat Yohanes dijelaskan ada 3 macam cinta. Cinta Agape ialah cinta manusia kepada Tuhan. Cinta Philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan saudara. Dan ketiga cinta erros atau amor ini ialah cinta antara pria dan wanita. Beda antara cinta amor dan eros ini adalah citna eros cinta karena kodrati sebagi laki-laki dan perempuan, sedangkan cinta amor karena unsur-unsur yang sulit dinalar, misalnya gadis normal yang cantik mencintai dan mau menikahi seorang pemuda yang kerdil. Cinta terhdap sesama merupakan perpaduan cinta agape dan cinta philia.


Contoh studi kasus

Dibalik Mas Kawin

Mas kawin sesungguhnya merupakan komunikasi yang terakhir antara keluarga luas dari pihak-pihak yang bersangkutan. Mas kawin membuktikan bahwa kepentingan dua insan yang akan mengikat status resmi tunduk pada tunduk pada keputusan-keputusan dari komunikasi tersebut.
Bruidschat atau mas kawin adalah jumlah harta yang oleh pihak-pihak lelaki diberikan kepada pihak perempuan dengan tujuan untuk memuaskan hati mereka dan meredakan rasa dendam, karena salah seorang gadis diantara mereka diartikan bruidschaking (melahirkan anak gadis). Menurut G.A Wilken mas kawin adalah suatu zoengave atau silih dan bukan suatu koopprijs atau harga pembelian.
Mas kawin dapat dikemukakan sebagai prosedur penyerahan barang yang oleh adat telah ditentukan untuk diserahkan oleh pihak pria kepada pihak wanita sesuai dengan lapisan dan kedudukan sosial masing-masing sebelum seorang pria secara resmi mengambil seorang gadis sebagai istrinya


Dasar mistis-kosmis
Banyaknya etnik di Indonesia memberikan metodologi yang mengisahkan berbagai peristiwa yang menyangkut hidup masyarakat, antara lain:
- Mitos lahirnya manusia pertama
- Terjadinya incest dan akibat-akibatnya
- Tumbuhnya bahan pangan bagi manusia dan sebagainya.
Atas dasar mitologi itu pula orang memberikan atau menyerahkan sikapnya.
Mas kawin dan keluarga
Makin tinggi kedudukan sosial seorang gadis, biayanya makin tinggi mas kawin yang diminta. Mereka yang berhak memperoleh mas kawin adalah ayah, ibu, saudara laki-laki, paman (saudara lelaki ibu), kakak perempuan yang belum berkeluarga, orang yang memelihara gadis yang di lamar, setiap etnik memiliki ciri khas tersendiri tentang terbayarnya mas kawin.


Bukan harga pembelian
Mas kawin bukanlah sebuah pembelian melainkan sejumlah barang yang diserahkan untuk memperoleh seorang gadis. Mas kawin bukanlah harga pembelian, karena:
- Seandainya mas kawin adalah harga pembelian, keluarga gadis tidak akan memberi hadiah kepada pihak keluarga lelaki yang datang membawa mas kawin
- Besar kecilnya mas kawin digariskan sesuai dengan kedudukan sosial atau keturunan orang-orang yang berkawin. Tawar menawar biasanya terjadi sebagai penolakan halus atau sekedar memberi kesan bahwa anak gadis mereka bukan murahan, karena itu jaringan dianggap rendah
- Pada banyak etnik yang mengenal maskawin, maka pihak pemberi gadis dianggap lebih tinggi dan karena itu harus diperlakukan dengan hormat.


Bagaimana sekarang ?
Meskipun sudah ditentukan oleh adat namun sering terjadi perubahan pada belis itu. Perubahan itu berupa menaikkan jumlah uang dan barang yang akan diserahkan. Tak jarang pembicaraan antar dua keluarga menjadi suatu gelanggang adu pendapat dan menjaga harga diri agar tidak berinjak-injak.
Ada juga yang tidak menuntut mas kawin yang tinggi asal yang lelaki dianggap mapan untuk memenuhi kebutuhan keluarga nanti


Penutup
Ada dibuat oleh manusia demi kepentingan manusia. adat yang dulu baik belum tentu cocok untuk masa kini. Adat boleh berubah dengan harapan keadaan menjadi lebih baik. Akan tetapi perubahan adat sebaiknya dibicarakan dan tidak diadakan secara mendadak.
Sumber :
http://www.masbied.com/2010/06/04/manusia-kebudayaan-dan-lingkungan-tinjauan-antropologi/#more-3033