Pages

Selasa, 29 November 2011

Bisnisssss?????? Apa pasar modal itu…

Pasar modal adalah lembaga keuangan yang mempunyai kegiatan berupa penawaran dan perdagangan efek (surat berharga). Pasar modal juga merupakan lembaga profesi yang berkaitan dengan transaksi jual beli efek dan perusahan publik yang berkaitan dengan efek. Dengan demikian pasar modal dikenal sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli modal/dana. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.
Pasar modal memberikan berbagai alternatif untuk para investor selain berbagai investasi lainnya, seperti: menabung di bank, membeli tanah, asuransi, emas dan sebagainya. Pasar modal merupakan penghubung antara investor (pihak yang memiliki dana) dengan perusahaan (pihak yang memerlukan dana jangka panjang) ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang, seperti surat berharga yang meliputi surat pengakuan utang, surat berharga komersial (commercial paper), saham, obligasi, tanda bukti hutang, waran (warrant), dan right issue. Pasar modal juga merupakan salah satu cara bagi perusahaan dalam mencari dana dengan menjual hak kepemilikan perusahaan kepada masyarakat.

Fungsi Pasar Modal

Pasar modal sebagai tempat bertemunya pihak yang memiliki dana dengan pihak memerlukan dana jangka panjang (perusahaan), mempunyai dua fungsi yaitu: ekonomi dan keuangan. Di dalam ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pemilik dana ke pihak yang memerlukan dana jangka panjang. Dengan menginvestasikan dananya para pihak pemilik dana mengharapkan adanya imbalan atau return dari penyerahan dana tersebut. Sedangkan bagi perusahaan sebagai pihak yang memerlukan dana jangka panjang, adanya dana dari luar dapat digunakan untuk usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu dana dari hasil operasi perusahaannya. Di dalam keuangan, dengan cara menyediakan dana yang diperlukan oleh perusahaan atau pihak yang memerlukan dana dan para pemilik dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil.

Instrumen Pasar Modal

1) Saham
Saham adalah tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan perseroan terbatas. Manfaat yang diperoleh dari pemilikan saham adalah deviden (bagian dari keuntungan yang dibagikan kepada pemilik saham); capital gain (keuntungan yang diperoleh dari selisih positif harga beli dan harga jual saham), dan manfaat nonfinansial, yaitu mempunyai hak suara dalam aktivitas perusahaan.
Saham yang diterbitkan emiten (pihak yang melakukan penawaran umum) ada 2 macam, yaitu saham biasa (common stock) dan saham istimewa (preffered stock). Perbedaan saham ini berdasarkan pada hak yang melekat pada saham tersebut. Hak ini meliputi hak atas menerima deviden, memperoleh bagian kekayaan jika perusahaan dilikuidasi setelah dikurangi semua kewajiban-kewajiban perusahaan.

2) Obligasi
Obligasi adalah surat pengakuan hutang suatu perusahaan yang akan dibayar pada waktu jatuh tempo sebesar nilai nominalnya. Penghasilan yang diperoleh dari obligasi berupa tingkat bunga yang akan dibayarkan oleh perusahaan penerbit obligasi tersebut pada saat jatuh tempo.

3) Surat Berharga Lainnya
Selain dari dua jenis efek yang telah diuraikan di atas yang sudah banyak digunakan sebagai media hutang di bursa efek Indonesia, terdapat beberapa jenis efek yang juga dapat digunakan sebagai media hutang, seperti warrant, option dan right issue. Warrant adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan dengan persyaratan yang telah ditentukan sebelumnya. Persyaratan tersebut biasanya mengenai harga, jumlah, dan masa berlakunya warrant tersebut. Option adalah surat pernyataan yang dikeluarkan oleh seseorang/lembaga (tetapi bukan emiten) untuk memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham (call option) dan menjual saham (put option) pada harga yang telah ditentukan sebelumnya. Right Issue adalah surat yang diterbitkan oleh perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya (pemilik saham biasa) untuk membeli tambahan saham pada penerbitan saham baru.
Jenis Pasar Modal

Berdasarkan fungsinya, pasar modal dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: pasar perdana dan pasar sekunder.

1. Pasar Perdana
Pasar perdana adalah penjualan perdana efek atau penjualan efek oleh perusahaan yang menerbitkan efek sebelum efek tersebut dijual melalui bursa efek. Pada pasar perdana, efek dijual dengan harga emisi, sehingga perusahaan yang menerbitkan emisi hanya memperoleh dana dari penjualan tersebut. Pasar perdana merupakan penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para pemodal selama waktu yang telah ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder. Harga saham di pasar perdana dijamin ditentukan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan. Dalam pasar perdana, perusahaan akan memperoleh dana yang diperlukan. Perusahaan dapat menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan memperluas barang modal untuk memproduksi barang dan jasa. Harga saham pasar perdana tetap, pihak yang berwenang adalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan.

2. Pasar Sekunder
Pasar sekunder adalah penjualan efek setelah penjualan pada pasar perdana berakhir. Pada pasar sekunder ini harga efek ditentukan berdasarkan kurs efek tersebut. Naik turunnya kurs suatu efek ditentukan oleh daya tarik menarik antara permintaan dan penawaran efek tersebut. Pada pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek setiap saat. Manfaat pasar sekunder bagi perusahaan sebagai tempat untuk menghimpun investor lembaga dan perseorangan. Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar, pihak yang berwenang adalah pialang, adanya beban komisi untuk penjualan dan pembelian, pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa, jangka waktunya tidak terbatas.
Terdapat 2 (dua) tempat terjadinya pasar sekunder, yaitu: bursa reguler dan bursa paralel. Bursa reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa Efek Surabaya (BES). Sedangkan bursa paralel atau over the counter adalah suatu sistem perdagangan efek yang terorganisir di luar bursa efek resmi, dengan bentuk pasar sekunder yang diatur dan diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE), diawasi dan dibina oleh Bapepam. Over the counter karena pertemuan antara penjual dan pembeli tidak dilakukan di suatu tempat tertentu tetapi tersebar diantara kantor para broker atau dealer.

Pelaku Pasar Modal

1) Emiten
Emiten adalah perusahaan yang menjual pemilikannya kepada masyarakat (go public). Ada beberapa tujuan suatu perusahaan yang go public, yaitu : memperoleh tambahan dana yang digunakan dalam perluasan usaha, melakukan pengalihan pemegang saham, dan mengubah/ memperbaiki komposisi modal.

2) Investor
Investor (pemilik dana atau pemodal) adalah badan atau perorangan yang membeli pemilikan suatu perusahaan go public. Pemodal perorangan adalah orang atau individu yang atas namanya sendiri melakukan penanaman modal (investasi), sedangkan pemodal badan (lembaga) adalah investasi yang dilakukan atas nama lembaga, seperti perusahaan, koperasi, yayasan, dana pensiun, dan lain-lain. Segala keuntungan dan risiko atas efek yang dibeli atas nama lembaga merupakan hak dan beban lembaga tersebut. Dalam suatu perusahaan yang go public, investor pertama adalah pemegang saham pendiri. Sedangkan pemegang saham yang kedua adalah pemegang saham melalui pembelian saham pada penawaran umum di pasar modal.

3) Lembaga Penunjang
Lembaga Penunjang berfungsi sebagai penunjang atau pendukung bekerjanya pasar modal. Lembaga penunjang tersebut yaitu: Penjamin Emisi (underwriter), Penanggung (Guarantor), Wali Amanat (Trustee), Perantara Perdagangan Efek (Broker, Pialang), Pedagang Efek (Dealer), Perusahaan Surat Berharga (Securities Company), Perusahaan Pengelola Dana (invesment Company), dan Biro Administrasi Efek.

a) Penjamin Emisi (Underwriter)
Penjamin emisi berfungsi sebagai penjamin dalam penjualan efek yang diterbitkan oleh perusahaan go public. Jaminan yang dikeluarkan oleh penjamin emisi mengandung risiko jika efek yang dijual tidak Iaku dan sebaliknya akan memperoleh imbalan jika Iaku. Besarnya imbalan sesuai dengan yang telah disepakati sebelumnya. Karena terdapat risiko yang mungkin diderita penjamin emisi, maka biasanya penjamin emisi tidak mutlak menjamin penjualan efek secara keseluruhan. Ada 4 macam bentuk penjaminan efek oleh penjamin emisi, yaitu Full Firm Commitment, Best Effort Commitment, Standby Commitment, dan All or None Commitment.

b) Penanggung (Guarantor)
Lembaga penengah antara si pemberi kepercayaan dengan si penerima kepercayaan. Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan dananya.

c) Wali Amanat (Trustee)
Wali amanat ini hanya diperlukan hanya jika perusahaan menerbitkan efek dalam bentuk obligasi. Lembaga ini akan bertindak sebagai wali si pemberi amanat. Pemberi amanat dalam penerbitan obligasi adalah investor, sehingga wali amanat mewakili kepentingan investor. Tugas wali amanat dalam penerbitan obligasi adalah:1) Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten; 2) Menilai kekayaan emiten yang akan dijadikan jaminan; 3) Melakukan pengawasan terhadap kekayaan emiten; 4) Mengikuti secara terus menerus perkembangan perusahaan emiten dan jika diperlukan memberi nasihat kepada emiten; 5) Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap pembayaran bunga dan pinjaman pokok obligasi; 6) Sebagai Agen Utama Pembayaran.

d) Perantara Perdagangan Efek (Broker, Pialang)
Perantara perdagangan efek adalah pihak yang melakukan jual beli efek yang listing di bursa efek. Pialang memperoleh balas jasa dari layanan yang ia berikan kepada investor. Layanan tersebut berupa informasi yang dibutuhkan investor untuk mengambil keputusan dalam pengelolaan keuangan (financial management). Badan atau perorangan dapat menjadi perantara perdagangan efek. Badan yang dimaksud dapat berbentuk LKBB, bank, atau badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang khusus bergerak di bidang perantara perdagangan efek. Badan atau perorangan yang ingin beroperasi sebagai perantara perdagangan efek harus memenuhi syarat bahwa badan atau perorangan tersebut berada di Indonesia, mempunyai keahlian di bidang perdagangan efek, mempunyai modal disetor minimal Rp25.000.000,00 dan harus memperoleh ijin Menteri Keuangan Republik Indonesia.

e) Pedagang Efek (Dealer)
Pedagang efek melakukan perdagangan efek di lantai bursa. Berbeda dengan Broker, Pedagang Efek dapat membeli efek atas namanya sendiri, selain itu juga bisa memberi informasi kepada kleinnya tentang kondisi pasar modal. Walaupun Pedagang Efek ini juga dapat memperjual belikan efek selain memberi informasi kepada klien, dalam praktiknya ia harus mengutamakan pesanan kliennya. Dari aktivitas perdagangan efek tersebut, Pedagang Efek dimungkinkan untuk memperoleh keuntungan atau kerugian. Jika harga efek (saham/obligasi) yang ia jual lebih tinggi dibandingkan dengan harga efek tersebut pada saat ia beli, maka pedagang efek akan memperoleh keuntungan (capital gain) dan apabila harga efek yang ia jual lebih rendah dibandingkan dengan harga efek tersebut pada saat ia beli, maka pedagang efek menderita kerugian modal (capital loss).

f) Perusahaan Surat Berharga (Securities Company)
Perusahaan surat berharga bergerak di bidang perdagangan efek-efek yang tercatat di bursa efek. Perusahaan Surat Berharga ini didukung oleh tenaga profesional dalam mekanisasi perdagangan efek, seperti underwriter, broker, fund management Jadi, perbedaannya dengan Pedagang Efek (Dealer) adalah bahwa pedagang efek mempunyai aktivitas jual beli efek dan memberi informasi dan konsultasi kepada klien saja, sedangkan perusahaan surat berharga tidak hanya itu, tetapi juga menyediakan jasa profesional yang lain, seperti underwriter, fund management.

g) Perusahaan Pengelola Dana (invesment Company)
Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan keinginan investor, terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.

h) Biro Administrasi Efek
Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka memperlancar administrasinya.

ROKOK ANTARA KENIKMATAN DAN KEMATIAN

Rokok dapat memberi efek nikmat, santai dan ketenangan. Namun rokok juga akan membawa bahaya dan efek tidak baik terhadap tubuh, keluarga dekat, masyarakat, lingkungan dan tentunya juga perekonomian.
Setelah menyala, sebatang rokok dapat mencapai suhu hampir 2.000 derajat Fahrenheit. Panas tinggi ini membantu melepaskan ribuan senyawa kimia, termasuk racun seperti karbon monoksida dan hidrogen sianida, sedikitnya 43 karsinogen, dan berbagai mutagen.

Semua ini dapat ditarik ke dalam tubuh ketika seorang perokok menghirup. Lebih dari 4.000 bahan kimia yang terdapat pada sebatang rokok, dimana 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Sedangkan racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.

a) Nikotin

Nikotin ditemukan secara alami dalam tanaman tembakau, tidak memiliki bau dan tanpa warna. Nikotin merupakan zat adiktif yang dapat menyebabkan kecanduan dan mempengaruhi syaraf serta peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu terjadinya kangker paru-paru.

Nikotin masuk kedalam tubuh dalam bentuki tetesan kecil yang bertumpu pada partikel tar dalam asap rokok. Saat dihirup ke dalam paru-paru, zat nikotin masuk dengan cepat ke dalam aliran darah hingga mencapai otak dalam waktu sekitar 10 detik. Hanya dalam 5 sampai dengan 10 detik, nikotin telah dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh perokok. Dalam waktu singkat nikotin dalam aliran darah segera menimbulkan efek yaitu membuat si perokok merasa lebih konsentrasi dan santai. Namun kurang dari 30 menit, setelah setengah dari nikotin meninggalkan aliran darah, si perokok mulai merasa kurang berkonsentrasi dan lebih tegang.

Selanjutnya si perokok akan meraih rokok lagi untuk mendapatkan efek "nikmat" nikotin tersebut. Seiring waktu, para perokok mulai membutuhkan lebih banyak lagi rokok sepanjang harinya untuk memenuhihasratkecanduannya.

Nikotin juga merangsang bangkitnya adrenalin hormon dari anak ginjal yang menyebabkan jantung berdebar dan meningkatkan tekanan darah serta kadar kholesterol dalam darah.

b) Tar

Tar adalah hirokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada di pipa bronkiolus yang mengarah ke paru-paru. Penimbunan tar pada saluran tersebut akan menimbulkan batuk-batuk atau sesak napas, sedangkan tar yang menempel di jalan napas dapat menyebabkan kanker jalan napas,lidahataubibir.

c)KarbonMonoksida

Merokok juga dapat meningkatkan jumlah karbon monoksida di dalam paru-paru. Karbon mono oksida lebih mudah terikat pada hemoglobin daripada oksigen, sehingga mengurangi kapasitas oksigen dalam darah. Oleh sebab itu, darah orang yang kemasukan CO banyak, akan berkurang daya angkutnya bagi oksigen dan orang dapat meninggal dunia karena keracunan karbon mono oksida.

Pada seorang perokok tidak akan sampai terjadi keracunan CO, namun pengaruh CO yang dihirup oleh perokok dengan sedikit demi sedikit, dengan lambat namun pasti akan berpengaruh negatif pada jalan napas dan pada pembuluh darah. Meningkatnya level karbon monoksida dalam darah mengakibatkan para perokok harus mengerahkan usaha fisik yang lebih untuk mencapai tugas tertentu dibandingkan bukan perokok, sehingga jantung pun harus bekerja lebih keras.


Penyakit Yang Ditimbulkan oleh Kebiasaan Merokok
Salah satu penyebab utama kematian manusia setiap tahunnya adalah merokok. Kebiasaan merokok selama bertahun-tahun dapat menyebabkan berbagai penyakit, yaitu: 1) berisiko lebih tinggi menderita katarak yang menyebabkan kebutaan
2) kanker pada mulut, tenggorokan, pita suara, dan esofagus
3) penyakit gusi, pilek, dan kerongkongan kering
4) kanker paru-paru
5) pneumonia, bronkitis, asma, batuk kronis, dan bengek
6) gagal jantung, serangan jantung, hipertensi, stroke
7) kanker perut dan kanker lambung
8) kanker ginjal
9) kanker pankreas fatal
10) kemandulan, bayi lahir prematur, bobot kurang, gangguan pernapasan
11) tulang rapuh. Selain itu, penggunaan tembakau berkepanjangan menyebabkan noda jari dan gigi, dan mulut bau.
Merokok dan Efek Keuangannya

Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan, karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Akibatnya, seorang rela mengeluarkan banyak uang untuk memuaskan hasratnya untuk merokok.
Merokok adalah urusan mahal,
harga rata-rata sebungkus rokok adalah Rp. 10.000,-.
Bayangkan seorang perokok membakar tiga bungkus rokok per hari.
Ia harus menyisihkan uang sebesar Rp. 30.000,- per harinya untuk membeli rokok , dan Rp. 900.000,- setiap bulannya,
serta Rp. 10.800.000,- dalam satu tahun. Sepuluh tahun kedepan, perokok tersebut wajib menyisihkan uang serendah-rendahnya sebesar Rp. 108.000.000,- hanya untuk membeli rokok saja.

Selain itu, biaya untuk perobatan medis juga harus dipersiapkan, sebab perokok cenderung lebih mudah terserang penyakit, mulai dari infeksi saluran pernapasan dan keluhan kecil lainnya seperti pilek dan batuk, sampai dengan penyakit parah seperti penyakit jantung, kanker, penyakit jantung, penyakit paru-paru, masalah pernapasan dan masalah lain yang berkaitan dengan pankreas, ginjal, dan hati.

Pengelompokan lahan pertanian

Pengetahuan tentang kelas kemampuan lahan dalam hubungannya dengan penggunaannya sangat penting diperhatikan. Penggunaan lahan untuk berbagai kelas kemampuan lahan tentu berbeda satu sama lain. Sistem pertanian yang insentif dengan pengolahan tanah yang baik tidak dapat diterapkan untuk semua kelas lahan. Ada anggapan salah yang menyatakan bahwa dengan pengolahan tanah yang insentif akan turut memperbaiki kondisi tanah. Anggapan ini benar bila diterapkan pada kelas yang sesuai. Namun untuk kelas yang tidak sesuai, hal ini justru mempercepat dan mempermudah terjadinya erosi.


Berdasarkan kelas kemampuannya, lahan dikelompokkan dalam delapan kelas. Perbedaan antar kelas didasarkan pada kekuatan faktor penghambat yang meningkat dari kelas I hingga VIII. Faktor penghambat yang dimaksud di sini berupa pengaruh bersama antar berbagai unsur lahan seperti iklim dan sifat-sifat tanah yang permanen. Sifat-sifat tanah yang permanen diantaranya adalah ancaman kerusakan tanah, faktor pembatas penggunaan, kemampuan produksi, dan syarat-syarat pengelolaan tanah. Sifat-sifat lahan yang permanen diantaranya lereng, tekstur tanah, kedalaman tanah, tingkat erosi tanah yang telah terjadi, permeabilitas tanah, kemampuan menahan air, dan jenis mineral liat.


1) Kemampuan Lahan Kelas I
Kemampuan lahan kelas I merupakan kelas kemampuan lahan yang terbaik. Hal ini dapat dilihat dari sedikitnya hambatan yang membatasi penggunannya. Lahan yang tergolong dalam kemampuan lahan kelas I mempunyai kombinasi sifat-sifat dan kualitas sebagai berikut:
(a) Terletak pada topografi hampir datar
(b) Ancaman erosi kecil
(c) Mempunyai kedalaman efektif (tanah yang mengandung unsur hara) yang dalam
(d) Umumnya berdrainase baik
(e) Mudah diolah
(f) Kapasitas menahan air baik
(g) Subur atau peka terhadap pemupukan
(h) Tidak terancam banjir
(i) Di bawah iklim setempat yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman umumnya

Lahan Kelas I dapat digunakan untuk semua jenis penggunaan, mulai dari pertanian yang sangat intensif untuk tanaman semusimdan tahunan sampai penggunaan untuk hutan lindung. Walaupun demikian, jenis tanah ini tetap memerlukan tindakan untuk mempertahankan produktivitas berupapemeliharaan kesuburan dan struktur tanah.Upaya ini meliputi pemupukan baik dengan pupuk buatan maupun pupuk organik, pergiliran tanaman dan penggunaan tanaman penutup tanah. Pada peta kemampuan lahan kelas, kelas ini biasanya ditandai dengan warna hijau.


2) Kemampuan Lahan Kelas II
Lahan kelas II mempunyai kombinasi sifat-sifat dan kualitas sebagai berikut
a) Lereng landai, kemiringan kurang dari 30%
b) Kepekaan erosi atau ancaman erosi sedang atau telah mengalami erosi sedang
c) Kedalaman efektif agak dalam
d) Struktur tanah dan daya olah tanah kurang baik
e) Salinitas ringan sampai sedang atau terdapat garamnatrium yang mudah dilihilangkan, tetapi besar kemungkinan timbul kembali
f) Kadang-kadang terkena banjir yang merusak
g) Kelebihan air dapat diperbaiki dengan drainase
h) Keadaan iklim agak kurang sesuai dengan tanaman dan pengelolaan

Tanah pada kemampuan lahan kelas II menuntut sistem pengelolaan yang lebih berat dibandingkan lahan kelas I. Lahan pada kelas ini mempunyai beberapa hambatan atau ancaman kerusakan sehingga mengurangi pilihan penggunaannya dan memerlukan tindakan konservasi sedang. Jika dipergunakan untuk tanaman semusim, selain pemupukan, tanah kelas II memerlukan tindakan konservasi seperti pembuatan guludan, penanaman dalam setrip, pengolahan menurut kontur, dan pergiliran tanaman. Dalam peta kemampuan lahan kelas II biasanya ditandai dengan warna kuning.


3) Kemampuan Lahan Kelas III

Lahan yang dikelompokkan pada kelas III mempunyai hambatan yang lebih berat dibandingkan lahan kelas II. Lahan pada kelas ini tidak dapat digunakan untuk sistem pertanian yang sangat insentif. Pada lahan ini hanya dapat diterapkan mulai penggarapan secara sedang dan seterusnya sampai penggunaan untuk cagar alam. Lahan kelas III ini masih dapat dipergunakan untuk tanaman semusim dan tanaman yang memerlukan pengolahan tanah, tetapi harus dibarengi oleh konservasi. Jenis upaya konservasi dapat berupa guludan bersaluran, penanaman dalam setrip, penggunaan mulsa, pergiliran tanaman, pembuatan teras, atau kombinasi dari usaha konservasi tersebut. Pada peta kemampuan lahan, kelas ini ditandai dengan warna merah.

Tanah pada kelas kemampuan III memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a) Lereng miring atau bergelombang, kemiringan kurang dari 50%
b) Peka terhadap erosi atau telah mengalami erosi yang agak berat
c) Sering kali mengalami banjir yang merusak tanaman
d) Permeabilitas lapisan bawah tanah tergolong lambat
e) Kedalamannya dangkal terhadap batuan,lapisan padas keras, lapisan pada rapuh atau lapisan liat padat yang membatasi perakaran dan simpanan air
f) Terlalu basah atau masih terus jenuh air setelah didrainase
g) Kapasitas menahan air rendah
h) Salinitas atau kandungan natrium sedang
i) Hambatan iklim agak besar

4) Kemampuan Lahan Kelas IV

Tanah pada kelas IV tidak dapat digunakan untuk sistem pertanian intensif dan garapan sedang. Tanah pada kelas IV hanya dapat digarap secara terbatas, untuk penggembalaan insentif sampai hutan lindung. Selain perlakukan untuk upaya memelihara kesuburan tanah dan kondisi fisik tanah, pada lahan kelas ini juga dilakukan pembuatan teras bangku, saluran bervegetasi, dan dam penahan. Pada peta, kemampuan lahan kelas IV ditandai dengan warna biru.

Tanah pada kelas IV mempunyai kombinasi dari sifat-sifat sebagai berikut:
a) Lereng curam atau berbukit, kemiringan lebih dari 50%
b) Kepekaan erosi
c) Pengaruh bekas erosi agak berat
d) Tanah dangkal
e) Kapasitas menahan air rendah
f) Sering digenangi air sehingga menimbulkan kerusakan berat pada tanaman
g) Kelebihan air bebas dan ancaman penjenuhan atau penggenangan terus terjadi setelah drainase
h) Salinitas atau kandungan natrium tinggi
i) Keadaan iklim kurang menguntungkan


5) Kemampuan Lahan Kelas V
Lahan pada kelas V mempunyai kombinasi dari hambatan-hambatan sebagai berikut:
a) Tergenang air
b) Sering terlanda banjir
c) Berbatu-batu
d) Iklim kurang sesuai.
Kondisi lahan seperti ini biasanya tidak dapat ditanami tanaman semusim, tetapi masih dapat ditumbuhi rumput atau pepohonan. Lahan pada kelas ini tidak cocok untuk digarap. Pada peta kemampuan lahan, kelas ini biasanya tanah ini ditandai dengan warna hijau tua.


6) Kemampuan Lahan Kelas VI
Kemampuan lahan kelas VI mempunyai kombinasi dari sifat-sifat sebagai berikut:
a) Terletak di lereng yang agak curam
b) Ancaman erosi berat
c) Telah tererosi berat
d) Mengandung garam laut atau natrium
e) Berbatu-batu
f) Daerah perakaran sangat dangkal
g) Iklim tidak sesuai


7) Kemampuan Lahan Kelas VII

Tanah pada kelas ini mempunyaikombinasi dari hambatan-hambatan sebagai berikut
a) Terletak di lereng curam
b) Telah tererosi sangat berat berupa erosi parit
c) Daerah perakaran snagat dangkal

Lahan ini pada peta kemampuan lahan ditandai dengan warna coklat. Jika lahan ini digunakan untuk padang rumput atau hutan produksi harus diimbangi dengan usaha pencegahan erosi yang berat.


8) Kemampuan Lahan Kelas VIII

Lahan yang digolongkan kedalam kelas ini mempunyai kombinasi dari hambatan-hambatan sebagai berikut:
a) Terletak pada lereng yang sangat curam
b) Berbatu
c) Mempunyai kapasitas menahan air yang sangat rendah

Lahan jenis ini cocok digunakan untuk hutan lindung atau cagar alam yang sekaligus dapat berfungsi sebagai tempat rekreasi karena keadaan alamnya yang lebih alami. Sesuai dengan keadaannya lahan ini biasanya ditandai dengan warna putih atau tidak berwarna sama sekali.

Global Warming

Pemanasan Global (Global Warming) merupakan isu yang semakin sering didengungkan oleh berbagai pihak belakangan ini. Sebagian besar manusia di bumi khususnya negara maju telah mengkhawatirkan dampak perubahan iklim global terhadap kelangsungan kehidupan di bumi. Dampak pemanasan global telah dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Suhu udara makin panas dan intensitas bencana alam pun meningkat, mulai dari banjir, puting beliung, semburan gas, hingga curah hujan yang tidak menentu dari tahun ke tahun. Seharusnya kita menyadari bahwa semua ini adalah tanda-tanda alam yang menunjukkan bahwa bumi ini sedang mengalami proses kerusakan yang menuju pada kehancuran! Hal ini terkait langsung dengan isu global tersebut.


Penyebab Pemanasan Global

Pemanasan global dapat diartikan sebagai kejadian meningkatnya temperatur rata-rata permukaan bumi. Mengapa suhu permukaan bumi bisa meningkat? Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa ternyata makin meningkatnya suhu permukaan bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia.

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) telah membentuk sebuah kelompok peneliti khusus untuk mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global. Kelompok penelitian ini disebut dengan International Panel on Climate Change (IPCC). Salah satu hal pertama yang IPCC temukan berhubungan dengan pemanasan global adalah bahwa beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan manusialah kontributor terbesar dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, peternakan, serta pembangkit tenaga listrik.


Apa yang dimaksud Efek dan Gas Rumah Kaca?

Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan sebuah proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet. Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca.

Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakang diterima oleh semua; yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat pada prinsipnya unsur-unsur iklim seperti suhu udara dan curah hujan dikendalikan oleh keseimbangan energi antara bumi dan atmosfir.

Radiasi matahari yang sampai dipermukaan bumi berupa cahaya tampak sebagian diserap oleh permukaan bumi dan atmosfir di atasnya. Rata-rata jumlah radiasi yang diterima bumi berupa cahaya yang seimbang dengan jumlah yang dipancarkan kembali ke atmosfer berupa radiasi inframerah yang bersifat panas dan menyebabkan pemansan atmosfer bumi. Gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrous oksida (N2O), dan uap air (H2O) yang terdapat diatmosfir secara alami menyerap radiasi panas tersebut di atmosfir bagian bawah. Inilah yang dinamakan efek rumah kaca.
Tanpa gas rumah kaca alami tersebut suhu bumi akan 340C lebih dingin dari yang kita alami sekarang. Masalahnya adalah seiring dengan meningkatnya taraf hidup manusia emisi gas rumah kaca meningkat dengan tajam karena meningkatnya konsumsi bahan bakar fosil sejak revolusi industri pada pertengahan tahun 1880-an. Meskipun dalam dekade terakhir ini emisi CH4 mengalami penurunan hingga 22 juta ton/th dari 37 juta ton/th pada dekade terdahulu dan emisi N2O juga menurun sedikit dari 3,9 menjadi 3,3 juta ton/th, emisi CO2 meningkat lebih dari dua kali lipat dari 1.400 juta ton/tahun menjadi 2.900 juta ton/tahun dalam dekade yang sama. Akibatnya suhu atmosfir bumi sekarang menjadi 0,50C lebih panas dibanding suhu pada zaman pra-industri. Dalam jangka panjang suhu bumi akan cenderung semakin panas dari suhu yang seharusnya kita rasakan jika kita tidak berupaya menurunkan dan menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca.


Uap air sebenarnya gas rumah kaca yang potensial yang pengaruhnya segera dirasakan, misalnya pada saat keawanan dan kelembaban menjelang turun hujan tinggi. Udara terasa panas karena radiasi gelombang panjang tertahan uap air atau mendung yang menggantung di atmosfer. namu H2O tidak diperhitungkan sebagai gas rumah kaca yang efektif dan tidak dipergunakan dalam prediksi perubahan iklim karena keberadaan atau masa hidup (life time) H2O sangat singkat (9,2 hari), maka uap air bukanlah gas rumah kaca yang efektif.

Sementara untuk CO2, CH4, dan N2O masa hidupnya di atmosfer berturut-turut adalah 100, 15, 115 tahun. Karena masa tinggal GRK di atmosfer cukup lama, maka meskipun emisi yang dilakukan oleh kegiatan dihentikan dengan segera, dampak dari akumulasi gerakan rumah kaca tersebut masih akan tetap dirasakan untuk jangka waktu puluhan bahkan ratusan tahun


Pengaruh Manusia terhadap Konsentrasi Gas Rumah Kaca
Yang menjadi pertanyaannya sekarang apakah pengaruh manusia (GRK antropogenik) penyebab utama meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca? sedangkan faktor alami yang secara historis memang telah berperan dalam menentukan suhu bumi.
Berdasarkan hasil diagnosa dan pengamatan para ahli, maka konsentrasi CO2 dalam kurun waktu tahun 1850 hingga 2000 menunjukkan peningkatan yang cukup berarti dari 290 ppmv menjadi 360 ppmv. Ini menjukkan bahwa dari kurun waktu 100 tahun yang lalu, peningkatan suhu bumi sebesar 0,50C telah dipengaruhi oleh peningkatan CO2.

Aktivitas manusia selama 250 tahun terakhir inilah yang membuat planet kita semakin panas. Sejak Revolusi Industri, tingkat karbon dioksida beranjak naik mulai dari 280 ppm menjadi 379 ppm dalam 150 tahun terakhir. Tidak main-main, peningkatan konsentrasi CO2 di atmosfer Bumi itu tertinggi sejak 650.000 tahun terakhir! IPCC juga menyimpulkan bahwa 90% gas rumah kaca yang dihasilkan manusia, seperti karbon dioksida, metana, dan nitro oksida, khususnya selama 50 tahun ini, telah secara drastis menaikkan suhu Bumi. Sebelum masa industri, aktivitas manusia tidak banyak mengeluarkan gas rumah kaca, tetapi pertambahan penduduk, pembabatan hutan, industri peternakan, dan penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan gas rumah kaca di atmosfer bertambah banyak dan menyumbang pada pemanasan global. Dengan pola konsumsi energi dan pertumbuhan ekonomi seperti sekarang juga menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 100 tahun mendatang konsentrasi CO2 akan meningkat dua kali lipat dibanding zaman industri, yaitu sekitar 580 ppmv. Dalam kondisi demikian prediksi jangka panjang memperkirakan peningkatan suhu bumi antara 1,7 - 4,50C. Peningkatan suhu sebesar ini akan disertai oleh naiknya tinggi muka laut antara 15 cm hingga 95 cm. Hal ini terjadi karena mengembangnya volume air dan mencairnya es dikedua kutub bumi. Sementara itu, di daerah tropis atau lintang rendah akan terpengaruh dalam hal produktifitas tanaman, distribusi hama dan penyakit tanaman dan manusia. Peningkatan suhu pada gilirannya akan mengubah pola dan distribusi curah hujan. Kecenderungannya adalah bahwa daerah kering menjadi makin kering dan basah makin basah. Sehingga kelestarian sumberdaya air akan terganggu.


Aktifitas atau kegiatan manusia yang menjadi sumber meningkatnya gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global adalah sebagai berikut:


1) Peternakan
Kegiatan peternakan, seperti: pemeliharaan ayam, sapi, babi, dan hewan-hewan ternak lainnya. Kegiatan peternakan memberi sumbangan pemanasan global sekitar 18%. Selain itu, kegiatan peternakan dunia juga menyumbang 37% metana (72 kali lebih kuat daripada CO2 selama rentang waktu 20 tahun), dan 65% nitro oksida (296 kali lebih kuat daripada CO2).


2) Pembangkit Energi
Sektor energi merupakan sumber penting gas rumah kaca, khususnya karena energi dihasilkan dari bahan bakar fosil, seperti minyak, gas, dan batu bara, di mana batu bara banyak digunakan untuk menghasilkan listrik. Sumbangan sektor energi terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 25,9%.


3) Transportasi
Asap kendaraan bermotor, pembakaran bahan bakar fosil pada kegiatan transportasi seperti: mobil, sepeda motor, truk-truk besar, pesawat terbang, dan semua sarana transportasi lainnya. Sumbangan seluruh sektor transportasi terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 13,1%. Sumbangan terbesar terhadap perubahan iklim berasal dari transportasi darat (79,5%), disusul kemudian oleh transportasi udara (13%), transportasi laut (7%), dan terakhir kereta api (0,5%).


4) Industri
Gas buangan industri, penggunaan bahan bakar fosil memberikan sumbangan terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 19,4%. Sebagian besar sumbangan kegiatan industri berasal dari penggunaan bahan bakar fosil untuk menghasilkan listrik atau dari produksi C02 secara langsung sebagai bagian dari pemrosesannya, misalnya saja dalam produksi semen. Hampir semua emisi gas rumah kaca dari sektor ini berasal dari industri besi, baja, kimia, pupuk, semen, kaca dan keramik, serta kertas.


5) Alih fungsi hutan
Penebangan hutan yang menyebabkan penyerapan CO2 oleh tumbuhan berkurang , karena CO2 adalah bahan baku dalam proses fotosintesis (illegal logging, pabrik kertas, furniture berbahan dasar kayu, ekspor kayu, dsbnya). Kebakaran hutan, selain memiliki dampak yang sama dengan penebangan hutan, pembakaran hutan juga melepaskan CO2 hasil pembakaran (pembukaan lahan baru, pembukaan lahan pertanian, dsbnya). Alih fungsi lahan hutan akibat penebangan ataupun kebakaran tersebut menjadi penyumbangan emisi gas rumah kaca sebesar 17.4%.


6) Kegiatan pertanian
Kegiatan pertanian memberi sumbangan terhadap emisi gas rumah kaca sebesar 13,5%. Sumber emisi gas rumah kaca pertama-tama berasal dari pengerjaan tanah dan pembukaan hutan. Selanjutnya, berasal dari penggunaan bahan bakar fosil untuk pembuatan pupuk dan zat kimia lain. Penggunaan mesin dalam pembajakan, penyemaian, penyemprotan, dan pemanenan menyumbang banyak gas rumah kaca. Yang terakhir, emisi gas rumah kaca berasal dari pengangkutan hasil panen dari lahan pertanian ke pasar.


7) Hunian dan Bangunan Komersial
Hunian dan bangunan bertanggung jawab sebesar 7,9%. Namun, bila dipandang dari penggunaan energi, maka hunian dan bangunan komersial bisa menjadi sumber emisi gas rumah kaca yang besar. Misalnya saja dalam penggunaan listrik untuk menghangatkan dan mendinginkan ruangan, pencahayaan, penggunaan alat-alat rumah tangga, maka sumbangan sektor hunian dan bangunan bisa mencapai 30%. Konstruksi bangunan juga mempengaruhi tingkat emisi gas rumah kaca. Sebagai contohnya, semen, menyumbang 5% emisi gas rumah kaca.


8) Sampah
Limbah sampah menyumbang 3,6% emisi gas rumah kaca. Sampah yang dimaksud bisa berasal dari sampah yang menumpuk di Tempat Pembuangan Sampah (2%) atau dari air limbah atau jenis limbah lainnya (1,6%). Gas rumah kaca yang berperan terutama adalah metana, yang berasal dari proses pembusukan sampah tersebut.
Dampak Pemanasan Global


1) Mencairnya es di kutub utara & selatan
Pemanasan Global berdampak langsung pada terus mencairnya es di daerah kutub utara dan kutub selatan. Es di Greenland yang telah mencair hampir mencapai 19 juta ton! Dan volume es di Artik pada musim panas 2007 hanya tinggal setengah dari yang ada 4 tahun sebelumnya. Mencairnya es saat ini berjalan jauh lebih cepat dari model-model prediksi yang pernah diciptakan oleh para ilmuwan. Beberapa prediksi awal yang pernah dibuat sebelumnya memperkirakan bahwa seluruh es di kutub akan lenyap pada tahun 2040 sampai 2100. Tetapi data es tahunan yang tercatat hingga tahun 2007 membuat mereka berpikir ulang mengenai model prediksi yang telah dibuat sebelumnya. Para ilmuwan mengakui bahwa ada faktor-faktor kunci yang tidak mereka ikutkan dalam model prediksi yang ada. Dengan menggunakan data es terbaru, serta model prediksi yang lebih akurat, Dr. H. J. Zwally, seorang ahli iklim NASA membuat prediksi baru yang sangat mencengangkan: HAMPIR SEMUA ES DI KUTUB UTARA AKAN LENYAP PADA AKHIR MUSIM PANAS 2012!

Baru-baru ini sebuah fenomena alam kembali menunjukkan betapa seriusnya kondisi ini. Pada tanggal 6 Maret 2008, sebuah bongkahan es seluas 414 kilometer persegi (hampir 1,5 kali luas kota Surabaya) di Antartika runtuh. Menurut peneliti, bongkahan es berbentuk lempengan yang sangat besar itu mengambang permanen di sekitar 1.609 kilometer selatan Amerika Selatan, barat daya Semenanjung Antartika. Padahal, diyakini bongkahan es itu berada di sana sejak 1.500 tahun lalu. “Ini akibat pemanasan global,” ujar ketua peneliti NSIDC Ted Scambos. Menurutnya, lempengan es yang disebut Wilkins Ice Shelf itu sangat jarang runtuh. Sekarang, setelah adanya perpecahan itu, bongkahan es yang tersisa tinggal 12.950 kilometer persegi, ditambah 5,6 kilometer potongan es yang berdekatan dan menghubungkan dua pulau. “Sedikit lagi, bongkahan es terakhir ini bisa turut amblas. Dan, separo total area es bakal hilang dalam beberapa tahun mendatang,” ujar Scambos.
“Beberapa kejadian akhir-akhir ini merupakan titik yang memicu dalam perubahan sistem,” ujar Sarah Das, peneliti dari Institut Kelautan Wood Hole. Perubahan di

Antartika sangat kompleks dan lebih terisolasi dari seluruh bagian dunia. Antartika di Kutub Selatan adalah daratan benua dengan wilayah pegunungan dan danau berselimut es yang dikelilingi lautan. Benua ini jauh lebih dingin daripada Artik, sehingga lapisan es di sana sangat jarang meleleh, bahkan ada lapisan yang tidak pernah mencair dalam sejarah. Temperatur rata-ratanya minus 49 derajat Celsius, tapi pernah mencapai hampir minus 90 derajat celsius pada Juli 1983. Tak heran jika fenomena mencairnya es di benua yang mengandung hampir 90 persen es di seluruh dunia itu mendapat perhatian serius peneliti.


2) Meningkatnya level permukaan laut
Mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan berdampak langsung pada naiknya level permukaan air laut (grafik di samping menunjukkan hasil pengukuran level permukaan air laut selama beberapa tahun terakhir). Para ahli memperkirakan apabila seluruh Greenland mencair. Level permukaan laut akan naik sampai dengan 7 meter! Cukup untuk menenggelamkan seluruh pantai, pelabuhan, dan dataran rendah di seluruh dunia.


3) Perubahan Iklim/cuaca yang semakin ekstrim
NASA menyatakan bahwa pemanasan global berimbas pada semakin ekstrimnya perubahan cuaca dan iklim bumi. Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi sehingga menyebabkan banjir di satu tempat, tetapi kekeringan di tempat yang lain. Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan kecenderungan semakin lama semakin kuat. Tanpa diperkuat oleh pernyataan NASA di atas pun Anda sudah dapat melihat efeknya pada lingkungan di sekitar kita. Anda tentu menyadari betapa panasnya suhu di sekitar Anda belakangan ini. Anda juga dapat melihat betapa tidak dapat diprediksinya kedatangan musim hujan ataupun kemarau yang mengakibatkan kerugian bagi petani karena musim tanam yang seharusnya dilakukan pada musim kemarau ternyata malah hujan. Anda juga dapat mencermati kasus-kasus badai ekstrim yang belum pernah melanda wilayah-wilayah terntentu di Indonesia. Tahun-tahun belakangan ini kita makin sering dilanda badai-badai yang mengganggu jalannya pelayaran dan pengangkutan baik via laut maupun udara. Bila fenomena dalam negeri masih belum cukup bagi Anda, Anda dapat juga mencermati berita-berita internasional mengenai bencana alam. Badai topan di Jepang dan Amerika Serikat terus memecahkan rekor kecepatan angin, skala, dan kekuatan badai dari tahun ke tahun, curah hujan dan badai salju di China juga terus memecahkan rekor baru dari tahun ke tahun. Anda dapat mencermati informasi-informasi ini melalui media massa maupun internet. Tidak ada satu benua pun di dunia ini yang luput dari perubahan iklim yang ekstrim ini.


4) Gelombang Panas menjadi Semakin Ganas
Pemanasan Global mengakibatkan gelombang panas menjadi semakin sering terjadi dan semakin kuat. Tahun 2007 adalah tahun pemecahan rekor baru untuk suhu yang dicapai oleh gelombang panas yang biasa melanda Amerika Serikat. Daerah St. George, Utah memegang rekor tertinggi dengan suhu tertinggi mencapai 48o Celcius! (Sebagai perbandingan, Anda dapat membayangkan suhu kota Surabaya yang terkenal panas ‘hanya’ berkisar di antara 30o-37o Celcius). Suhu di St. George disusul oleh Las Vegas dan Nevada yang mencapai 47o Celcius, serta beberapa kota lain di Amerika Serikat yang rata-rata suhunya di atas 40o Celcius. Daerah Death Valley di California malah sempat mencatat suhu 53o Celcius! Serangan gelombang panas kali ini bahkan memaksa pemerintah di beberapa negara bagian untuk mendeklarasikan status darurat siaga I. Serangan tahun itu memakan beberapa korban meninggal (karena kepanasan), mematikan ratusan ikan air tawar, merusak hasil pertanian, memicu kebakaran hutan yang hebat, serta membunuh hewan-hewan ternak. Pada tahun 2003, daerah Eropa Selatan juga pernah mendapat serangan gelombang panas hebat yang mengakibatkan tidak kurang dari 35.000 orang meninggal dunia dengan korban terbanyak dari Perancis (14.802 jiwa). Perancis merupakan negara dengan korban jiwa terbanyak karena tidak siapnya penduduk dan pemerintah setempat atas fenomena gelombang panas sebesar itu. Korban jiwa lainnya tersebar mulai dari Inggris, Italia, Portugal, Spanyol, dan negara- negara Eropa lainnya. Gelombang panas ini juga menyebabkan kekeringan parah dan kegagalan panen merata di daerah Eropa. Mungkin kita tidak mengalami gelombang-gelombang panas maha dahsyat seperti yang dialami oleh Eropa dan Amerika Serikat, tetapi melalui pengamatan dan dari apa yang Anda rasakan sehari-harinya. Anda dapat juga merasakan betapa panasnya suhu di sekitar Anda. Cobalah perhatikan seberapa sering Anda mendengar ataupun mungkin mengucapkan sendiri kata-kata seperti: “Panas banget ya hari ini!” Apabila Anda kebetulan bekerja di dalam ruangan ber-AC dari pagi hingga siang hari sehingga Anda tidak sempat merasakan panasnya suhu belakangan ini, Anda dapat menanyakannya kepada teman-teman ataupun orang disekitar Anda yang kebetulan bekerja di luar ruang. Orang-orang yang sehari-harinya bekerja dengan menggunakan kendaraan terbuka di siang hari bolong (misalnya sales dengan sepeda motor) mungkin dapat menceritakan dengan lebih jelas betapa panasnya sinar matahari yang menyengat punggung mereka.


5) Habisnya Gletser- Sumber Air Bersih Dunia
Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam ketersediaan air bersih, dan pada jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan level air laut dunia. Dan sayangnya itulah yang terjadi saat ini. Gletser-gletser dunia saat ini mencair hingga titik yang mengkhawatirkan! NASA mencatat bahwa sejak tahun 1960 hingga 2005 saja, jumlah gletser-gletser di berbagai belahan dunia yang hilang tidak kurang dari 8.000 meter kubik! Para ilmuwan NASA kini telah menyadari bahwa cairnya gletser, cairnya es di kedua kutub bumi, meningkatnya temperatur bumi secara global, hingga meningkatnya level air laut merupakan buktibukti bahwa planet bumi sedang terus memanas. Dan dipastikan bahwa umat manusialah yang bertanggung jawab untuk hal ini.

ESMOSI MEMBAWA BENCANA

Emosi pada diri manusia mempunyai bentuk yang berbeda-beda, yaitu: senang, sedih, marah, takut atau gejala-gejala lainnya yang merupakan respon dari bekerjanya indera yang ada pada diri manusia. Salah satu emosi yang sering muncul pada diri manusia adalah emosi marah. Marah merupakan salah satu reaksi yang muncul ketika kebutuhan dan motif manusia terhambat untuk dipenuhi.

Marah merupakan bentuk ekspresi emosi yang ditimbulkan oleh pengaruh lingkungan sekitar manusia, dimana biasanya orang akan menjadi terpancing emosi marahnya apabila mendapatkan stimulus-stimulus yang mengancam atau mengusik ketenangan dan kenyamanan seseorang, misalnya orang akan marah jika dia di caci maki, di hina, dipukul, atau bahkan dilecehkan oleh orang lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi orang sehingga orang bisa menjadi marah, yaitu kondisi fisik, kondisi psikis, dan kemungkinan lain adalah karena moralitas yang tidak baik.

Marah dapat mengakibatkan terganggunya aktualisasi diri manusia di dalam kehidupannya dan marah juga merupakan penyakit jiwa yang ada di dalam diri manusia. Manusia yang memiliki mental yang sehat dan kondisi kejiwaan yang stabil akan dapat membantu dirinya mengontrol emosinya. Sebaliknya orang yang sedang mengalami tekanan, stress, dan depresi. Biasanya mereka akan mudah terpancing emosinya dan akan mudah marah. Biasanya hal-hal yang berifat sepele saja, tapi tidak disukai oleh orang yang mengalami gangguan kejiwaan ini akan memicu kemarahan dan kemurkaan yang luar biasa.

Moralitas yang tidak baik, atau orang-orang yang sering melakukan perbuatan buruk, atau memiliki akhlak yang kurang baik, atau sering berbuat kejahatan, biasanya akan membuat orang tersebut mudah marah. Sifat amarah sudah menjadi tabiat yang melekat pada diri mereka dan secara tidak sadar pun tabiat tersebut akan muncul tanpa dipikirkan.


Kebanyakan marah memang tidak baik bagi diri kita, mengurangi rasa hormat pada diri kita, merusak hubungan (orang lain tidak menghormati kita), bahkan dapat menimbulkan penyakit. Ketika kita sedang marah, kita tidak bisa lagi mengenali mana yang benar dan mana yang salah, siapa yang salah atau siapa yang benar. Ketika marah, kita cenderung menyalahkan orang, kita cenderung merasa selalu benar. Ketika menerima kedzaliman, kita cenderung marah-marah pada yang mendzalimi. Setidaknya istilah terdzalimi itu menurut diri kita. Belum tentu juga kita benar dan belum tentu juga orang yang kita anggap mendzalimi itu salah. Semuanya masih sangat relatif. Namun ego manusia cenderung membenarkan dirinya dan menyalahkan orang lain. Keadaan yang sesungguhnya semakin memperburuk keadaan diri sendiri maupun lingkungan kita.


Marah adalah reaksi dari kesakitan, lalu sikap marah kita akan menimbulkan rasa sakit yang baru kita merasa marah karena dikecewakan atau disakiti, lalu kita meresponi dengan marah, marah-marah hingga kemarahan tersebut tentunya akan menimbulkan rasa sakit pada orang yang kita marahi.
Marah yang dibiarkan menguasai diri manusia akan terus meningkat; mulai dari marah kemudian berlanjut marah-marah, lalu meningkat lagi pada tindakan ingin menyakiti, hingga akhirnya melakukan tindakan kekerasan. Marah pada diri manusia jika dibiarkan sangatlah berbahaya, karena dapat dengan mudah meningkat dari sikap menjadi tindakan.


Marah dapat menimbulkan tekanan, tubuh bergetar, jantung berdegup keras, wajah yang memerah, tidak dapat tidur yang semuanya akan berdampak bagi kesehatan kita. Marah dapat membuat kita merasa tidak nyaman, terabaikan, bingung, frustasi, terluka, atau merasa disisihkan. Marah dapat membuat kita sedih dan putus asa, dan marah yang sama juga akan membuat orang yang kita marahi kecewa, frustasi, atau putus asa.


Marah akan memengaruhi perilaku kita menjadi tidak terkontrol, kita akan dapat berteriak, mudah menuntut orang lain berubah, mengajak bertengkar, hingga pada tindakan fisik seperti meninju. Marah akan memengaruhi pikiran kita atau orang yang kita marahi, pikiran yang dapat timbul seperti menyalahkan diri sendiri, membuat kita berpikir sempit dan tidak jernih. Marah akan memengaruhi hubungan kita dengan orang lain; orang lain akan menjaga jarak, menolak kita, komplain tentang kita.